Horeg, demikian yang lagi trend saat ini, itu menggambarkan suara dan gemuruh getaran. Hal itu seakan tergambarkan di Gedung Perpus mastrip. Jl. dr. Soetomo 15 B Jombang. Horegnya di gedung itu bukan karena musik, namun tertawa lepas peserta workshop di hari Jum’at 22 November 2024 itu. Peserta tertawa lepas mendengarkan tampilan 2 narasumber yakni Jikin (Ainur Rozikin)dan Sukri, mereka saling bersaut – sautan dengan kocaknya sehingga mengocok perut peserta, Jikin biasa dipanggil mengambil tema : Besut ,Aset Budaya Jombang dan Harapan ke depan serta sukri di sesi II mengambil tema : Besut In The Mother of Ludruk , wawasan peserta menjadi bertambah setelah hadirnya Dian Sukarno dan Imam Gozali, budayawan Jombang, mereka mengupas seputar besut, ada dialog peserta terdiri dari guru seni di lingkup Dikbud maupun Cabang dina Pendidikan dengan narasumber agak serius tapi penuh dengan gelak tawa, kegayengan mereka dihentikan karena waktunya memang sudah menjelang sholat Jum’at. Diharapkan besut menjadi seni ekstra di lembaga pendidikan di Jombang karena Kesenian Besutan adalah identitas seni kebudayaan masyarakat kota Jombang, agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat terutama generasi millenial maka berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah kabupaten Jombang.